Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tak henti mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dengan tawaran bekerja di luar negeri.(Foto istimewa) |
MANADO, Indimanado.com – Kepala BP2MI Sulawesi Utara, Hendra Makalalag menyatakan, saat ini banyak perdagangan orang yang bermodus bekerja di luar negeri.
Contoh teranyar yakni puluhan warga asal Sulawesi Utara yang bekerja di Kamboja lewat jalur tak resmi.
Tahun lalu, Kemenlu dan BP2MI memulangkan 30-an warga Sulut dari Kamboja.
“Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tak henti mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dengan tawaran bekerja di luar negeri. Saat ini masih ada puluhan warga di Kamboja yang berangkat karena tergiur ajakan saudara dan teman. Itu tidak resmi,” kata Hendra di kantor BP2MI Sulawesi Utara, Selasa (4/4/2023).
Ia mengungkapkan, warga Sulut terbanyak kedua setelah warga Sumut yang bekerja di Kamboja.
“Kami ingatkan Kamboja bukan negara penempatan Pekerja Migran Indonesia,” katanya.
Jika bekerja di luar negeri lewat jalur resmi, negara memberi jaminan dan pelindungan.
“Seperti yang di Kamboja, karena tak resmi, mereka tak diketahui BP2MI. Baru diketahui ketika sudah jadi masalah,” katanya lagi.
Sejauh ini, kata Hendra, ada 80 sekian negara yang menjadi tujuan penempatan PMI. Tahun lalu, BP2MI menempatkan 346 orang di enam negara.
Sementara tahun ini, sudah 96 PMI yang ditempatkan di lima negara yakni Jepang, Singapura, Hongkong, Papua Nugini dan Kepulauan Salomon.
Katanya, ada sejumlah negara yang jadi favorit karena upahnya besar. Diantaranya Jepang, Jerman, Taiwan, Selandia Baru dan Polandia.
“Gaji di sana untuk perawat dan perawat orangtua bisa mencapai 30 jutaan rupiah per bulan,” jelasnya.
Masyarakat yang mau bekerja di luar negeri, bisa mengakses informasi peluang kerja di luar negeri melalui website BP2MI www.bp2mi.go.id.
Bisa juga melalui media sosial BP2MI seperti Facebook dan Instagram BP2MI Sulut.
BP2MI juga rutin melaksanakan program sosialisasi penempatan dan pelindungan ke masyarakat.
“Bisa juga datang langsung ke kantor BP2MI,” pungkas Makalalag. (Dwi)