"Saya tidak melindungi tambang ilegal, saya sedang menjalankan tugas di Wilayah Minahasa Tenggara," ungkapnya.
Mengenai kisruh dengan warga, BN menceritakan bahwa insiden tersebut terjadi setelah warga meneriaki aparat dengan kata-kata yang tidak menyenangkan. Hal ini membuatnya merasa tersinggung dan ia mengaku marah dengan perlakuan warga yang tidak menghormati aparat.
"Saya merespon dengan emosi karena tersinggung, tetapi saya tidak berniat melakukan tindakan tersebut," jelasnya.
Selain itu, BN menyatakan bahwa dirinya dan warga yang terlibat dalam insiden telah saling meminta maaf satu sama lain.
"Intinya, saya hanya menjalankan tugas di Wilayah Minahasa Tenggara, saya hanya mediasi pemilik lahan yang bermasalah agar mendapat solusi damai, agar orang lain tidak memanfaatkan dari permasalahan tersebut," pungkasnya. (Ajl)