Hanna Nina Ireine Monareh M.Psi, Psikolog dan pendiri Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD). Foto untuk indimanado.com |
Manado, Indimanado.com - Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus bunuh diri yang terjadi di Sulawesi Utara dan Gorontalo, terutama di Kota Manado, sepanjang tahun 2023 ini, netizen media sosial, terutama masyarakat dikejutkan dengan fenomena yang mengkhawatirkan ini. Banyak tanggapan dan pendapat yang beredar di kolom komentar media sosial.
Menanggapi fenomena ini, Hanna Nina Ireine Monareh M.Psi, Psikolog dan pendiri Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD) memberikan pandangannya.
Kepada Indimanado.com, Hanna Monareh menyatakan bahwa kasus bunuh diri erat kaitannya dengan masalah kesehatan mental seseorang, termasuk bagaimana mereka menjaga kesehatan mental saat menghadapi masalah. Kemampuan untuk mengatasi stres dan mekanisme pertahanan diri penting dalam menyelesaikan masalah.
Hanna Monareh juga menegaskan bahwa fenomena ini dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, baik anak-anak, dewasa, maupun lansia. Dia juga mengungkapkan indikasi awal yang dapat mendorong seseorang untuk mengakhiri hidup.
"Pemikiran 'Self harm' biasanya menjadi awal mula. Self harm adalah perilaku merugikan diri dengan berbagai cara negatif. Dari hal tersebut berpotensi sampai melakukan perilaku 'Suicide' (bunuh diri)," ungkap Monareh.
Hanna Monareh juga menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang hingga melakukan bunuh diri, seperti faktor internal, misalnya memiliki kepribadian tertutup, menekan emosi, atau menyalahkan diri sendiri. Selain itu, faktor eksternal seperti masalah keluarga, studi, pekerjaan, keuangan, dan pergaulan juga dapat memengaruhi seseorang.
Menurut Hanna Monareh, media sosial juga bisa menjadi pemicu. "Postingan di media sosial dapat menjadi salah satu faktor pemicu. Seseorang dapat terpicu oleh pengalaman yang tidak menyenangkan atau dapat menjadi sugesti alternatif cara yang dapat dilakukan ketika berada dalam kondisi tertetakan," imbuhnya.
Pesan Hanna Monareh, yang memiliki minat dalam bidang Psikoanalisis dan Psikotraumatologi, juga menginformasikan bahwa di Manado ada Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD). KCBD merupakan sebuah wadah yang membantu para penyintas untuk tumbuh dan memberikan makna baru dalam kehidupan mereka.
KCBD adalah sebuah komunitas non-profit yang memberikan layanan konseling kelompok bagi para penyintas secara tatap muka, serta layanan "Kamar Curhat" melalui pertemuan daring menggunakan media Zoom. Layanan ini ditangani oleh tenaga profesional seperti Psikolog Klinis dan Konselor.
"Mari tunjukkan empati kepada mereka yang sedang berjuang dengan kesehatan mental. Mengakhiri hidup bukanlah solusi yang baik bagi diri kita sendiri," tegas Monareh.
"Ikuti langkah-langkah untuk menyelamatkan diri. Ingatkan diri bahwa kita tidak sendiri, kita berharga. Cari orang yang dipercaya untuk berbagi. Hubungi tenaga profesional untuk membantu," tambahnya.
"Jika sulit menemukan seseorang untuk berbicara, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau memanfaatkan komunitas yang ada di Kota Manado, seperti KCBD, yang memiliki fokus pada masalah kesehatan mental," tutup perempuan yang memiliki minat keahlian Psikoanalisa, Psikotraumatologi, Cognitive Behaviour Therapy, Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus, Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak ini.
Pada kenyataannya, perjalanan kehidupan seseorang dengan latar belakang sosial yang beragam bisa membuat seseorang stres sekaligus bahagia. Tidak heran jika olahraga, berbicara dengan orang yang disayangi, dan menemukan komunitas bisa meningkatkan suasana hati seseorang. Interaksi yang nyaman dan menyenangkan bisa membantu untuk tetap bertahan.
Jika sulit menemukan interaksi atau seseorang untuk berbagi, Anda dapat mencari bantuan dengan berkonsultasi dengan psikolog atau memanfaatkan komunitas seperti KCBD di Kota Manado, yang fokus pada masalah kesehatan mental. (Ido Tobing)
Kepada Indimanado.com, Hanna Monareh menyatakan bahwa kasus bunuh diri erat kaitannya dengan masalah kesehatan mental seseorang, termasuk bagaimana mereka menjaga kesehatan mental saat menghadapi masalah. Kemampuan untuk mengatasi stres dan mekanisme pertahanan diri penting dalam menyelesaikan masalah.
Hanna Monareh juga menegaskan bahwa fenomena ini dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, baik anak-anak, dewasa, maupun lansia. Dia juga mengungkapkan indikasi awal yang dapat mendorong seseorang untuk mengakhiri hidup.
"Pemikiran 'Self harm' biasanya menjadi awal mula. Self harm adalah perilaku merugikan diri dengan berbagai cara negatif. Dari hal tersebut berpotensi sampai melakukan perilaku 'Suicide' (bunuh diri)," ungkap Monareh.
Hanna Monareh juga menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang hingga melakukan bunuh diri, seperti faktor internal, misalnya memiliki kepribadian tertutup, menekan emosi, atau menyalahkan diri sendiri. Selain itu, faktor eksternal seperti masalah keluarga, studi, pekerjaan, keuangan, dan pergaulan juga dapat memengaruhi seseorang.
Menurut Hanna Monareh, media sosial juga bisa menjadi pemicu. "Postingan di media sosial dapat menjadi salah satu faktor pemicu. Seseorang dapat terpicu oleh pengalaman yang tidak menyenangkan atau dapat menjadi sugesti alternatif cara yang dapat dilakukan ketika berada dalam kondisi tertetakan," imbuhnya.
Pesan Hanna Monareh, yang memiliki minat dalam bidang Psikoanalisis dan Psikotraumatologi, juga menginformasikan bahwa di Manado ada Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD). KCBD merupakan sebuah wadah yang membantu para penyintas untuk tumbuh dan memberikan makna baru dalam kehidupan mereka.
KCBD adalah sebuah komunitas non-profit yang memberikan layanan konseling kelompok bagi para penyintas secara tatap muka, serta layanan "Kamar Curhat" melalui pertemuan daring menggunakan media Zoom. Layanan ini ditangani oleh tenaga profesional seperti Psikolog Klinis dan Konselor.
"Mari tunjukkan empati kepada mereka yang sedang berjuang dengan kesehatan mental. Mengakhiri hidup bukanlah solusi yang baik bagi diri kita sendiri," tegas Monareh.
"Ikuti langkah-langkah untuk menyelamatkan diri. Ingatkan diri bahwa kita tidak sendiri, kita berharga. Cari orang yang dipercaya untuk berbagi. Hubungi tenaga profesional untuk membantu," tambahnya.
"Jika sulit menemukan seseorang untuk berbicara, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau memanfaatkan komunitas yang ada di Kota Manado, seperti KCBD, yang memiliki fokus pada masalah kesehatan mental," tutup perempuan yang memiliki minat keahlian Psikoanalisa, Psikotraumatologi, Cognitive Behaviour Therapy, Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus, Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak ini.
Pada kenyataannya, perjalanan kehidupan seseorang dengan latar belakang sosial yang beragam bisa membuat seseorang stres sekaligus bahagia. Tidak heran jika olahraga, berbicara dengan orang yang disayangi, dan menemukan komunitas bisa meningkatkan suasana hati seseorang. Interaksi yang nyaman dan menyenangkan bisa membantu untuk tetap bertahan.
Jika sulit menemukan interaksi atau seseorang untuk berbagi, Anda dapat mencari bantuan dengan berkonsultasi dengan psikolog atau memanfaatkan komunitas seperti KCBD di Kota Manado, yang fokus pada masalah kesehatan mental. (Ido Tobing)