Manado, Indimanado.com – Sebagai bentuk kepedulian, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menghadiri Ibadah syukur HUT ke 20 Jemaat GMIM Lembah Kasih Banjer, Minggu (6/08/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Kandouw didampingi anak bungsu Oswaldo RO Kandouw dan pejabat Pemprov Sulut. Juga dihadiri Ketua DPRD Kota Manado Altje Dondokambey.
Wagub Kandouw mengatakan, puji syukur hari ini kepada Tuhan Jemaat GMIM Lembah Kasih Banjer berumur ke-20 Tahun.
Menurut Wagub Kandouw, dirinya menyukai nama gereja Lembah Kasih. Harapannya di HUT ke-20 tahun jemaat betul-betul penuh dengan kasih, ada damai sejahtera, sukacita dan betul-betul menjadi pengharapan bagi jemaat.
“Kalau hanya seremonial ibadah seperti ini biasa. Tapi yang paling penting subtansinya. Lebah kasih betul-betul penuh dengan kasih. Jadi inspirasi bagi jemaat untuk berbuat baik, saling mengasihi dan menghormati. Itu yang utama,” ungkap Wagub.
Selain itu kata Wagub Kandou, pertemuan tanpa tanda mata bagaikan sup tanpa rasa garam. “Karena kas pembangunan kosong dari Pemprov sumbang 30juta,” sebut Kandouw diiringi dengan tepuk tangan dari jemaat.
Wagub Kandouw juga berterima kasih kepada pendeta yang telah memberikan pencerahan iman.
Menurut Wagub Kandouw, intinya dari kita Habakuk bahwa kalau kehilangan jabatan tidak hilang apa-apa, kalau hilang harta tidak hilang apa-apa, kalau hilang kesehatan, kehilangan sebagian dari berkat anda, tapi kalau hilang iman anda akan hilang segala-segalanya. Akan kehilangan nilai nilai iman dalam hidup kita.
“Banyak dibuktikan bahwa Tuhan bisa ambil segala torang pe berkat dalam sekejap, torang p gereja juga Tuhan bisa ambil sekejap. Torang harus jaga. Terutama Pelsus harus jadi ujung tombok, mengingatkan jemaat hidup kudus, hargai perkawinan. Karena Sulut tingkat perceraian nomor tiga di Indonesia,” ujar Wagub.
Wagub Kandouw mencontohkan, di bagian Utara India sudah 200 tahun tidak ada perceraian. Tidak ada warga GMIM, NU dan Muhammadiyah disana. Tapi tidak ada perceraian. “Mudah-mudahan di Jemaat Lembah Kasih sudah 20 tahun tidak ada perceraian,” kata Wagub.
Begitu juga di Iwo Jima Jepang kata Wagub Kandouw, sudah 70 tahun tidak ada tindakan kriminal sampai kantor polisi tutup. Jadi berkelahi tidak ada, orang mabuk tidak ada, orang adu mulut tidak ada.
“Ini
menjadi motivasi bagi kita semua, karena kita semua rajin beribadah.
Kalau torang mampu kita bisa implementasikan. Jadi sekali lagi gelorakan
ibadah kita hidup rukun damai dan inspiratif. GMIM gereja reformasi.
Bukan hanya gereja direformasi, tapi kehidupan sosial jemaat harus terus
direformasi. Tahun depan harus lebih bagus dari tahun ini.
Mudah-mudahan bisa menggairahkan kita untuk hidup Kudus,” pungkasnya. (Advetorial/Alfa Jobel)