Dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Bitung, Aldo N Ratungalo bersama segenap Aggota DPRD Kota Bitung, rapat tersebut dilaksanakan dalam rangka mendengarkan pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI bersama DPD RI dan DPR RI tahun 2023 dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan diruang rapat paripurna, Gedung Nusantara, Senayan, DKI Jakarta.
Dihadiri Walikota Bitung, Ir Maurits Mantiri MM dan Wakil Walikota, Hengky Honandar SE bersama jajaran para Kepala Perangkat Daerah dan Forkopimda Kota Bitung, Sidang Tahunan MPR RI ini disaksikan secara live (langsung) melalui siaran televisi yang terpampang melalui layar big screen videotron.
Mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku, Presiden, Ir H Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya menyoroti kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
"Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasananya sudah hangat - hangat kuku dan sedang tren di kalangan politisi dan parpol," ucap Presiden mengawali pidatonya.
Mengingat hal itu, Jokowi berharap agar semua tokoh politik dan masyarakat dapat membalut pesta demokrasi ini dengan sikap penuh kesantunan.
"Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti Bangsa Indonesia," ucap Presiden.
Jokowi juga menyampaikan bahwa komitmen Pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 untuk menjadikan Indonesia sebagai 5 besar kekuatan ekonomi dunia, kuncinya berimplementasi pada bagaimana Presiden berikutnya dapat melanjutkan program - program serta kebijakan - kebijakan krusial yang sudah dimulai pemerintahan sampai saat ini.
"Ini bukan tentang siapa yang jadi Presidennya. Bukan, bukan itu! Tapi apakah sanggup atau tidak untuk bekerja dengan apa yang sudah dimulai saat ini," ujar Presiden.
Karena menurut Presiden, peluang untuk meraih 5 besar kekuatan ekonomi dunia, strategi untuk meraihnya sudah dirumuskan.
Sejalan dengan hal itu, Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki International trust yang tinggi.
Lembaga Think tank Australia lowy Institute menyebut Indonesia sebagai Middle Power in Asia dengan diplomatik influence yang terus meningkat tajam.
Presiden mengatakan bahwa mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia adalah bagian dari strategi untuk mencapainya, diantaranya berhasil menurunkan angka stunting, menaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender, dan menyiapkan anggaran perlindungan sosial.
Strategi selanjutnya, Presiden mengungkapkan bahwa SDM yang sudah siap harus mendapatkan lapangan pekerjaan dengan mengembangkan sektor ekonomi baru yang diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan sebanyak - banyaknya dan nilai tambah untuk produktivitas nasional sebesar - besarnya.
Presiden menggambarkan untuk menuju Indonesia Emas dengan lari Marathon, butuh nafas panjang, bukan jalan sore atau lari sprint, sehingga keberanian serta konsistensi kepemimpinan kedepan akan sangat menentukan mas depan Indonesia.
Menurut Presiden, Modal politik dalam memimpin suatu bangsa adalah public trust (kepercayaan) yang merupakan salah satu faktor bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan maupun keputusan mengingat seorang pemimpin membutuhkan dukungan serta kerjasama dari seluruh komponen Bangsa.
Kegiatan ini turut dihadiri
Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) KH Ma’ruf Amin beserta Hj. Wury Estu Ma’ruf Amin;
Ketua, Wakil Ketua, dan para Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia; Ketua, Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Ketua dan para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia; Ketua dan para Wakil Ketua,
dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara; Presiden Kelima Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.). Hj. Megawati Soekarnoputri;
Jenderal (Purn.) TNI Try Sutrisno dan H. Hamzah Haz; H. Muhammad Jusuf Kalla beserta Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla; Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid; Para Duta Besar Negara-Negara Sahabat dan para Pimpinan Perwakilan Badan dan Organisasi Internasional; Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, dan Kapolri, serta KaBIN; Para Ketua Umum Partai Politik.
(Advetorial/Ridho L Tobing)