Drs Steven OE Kandouw. Ist |
“Selama 62 tahun gerakan Pramuka sudah membentuk karakter generasi muda yang sangat berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari kita jadikan momentum ini untuk bertransformasi. Hari ini harus lebih baik dari tahun lalu dan tahun depan harus lebih baik dari tahun ini. Karena tantangan semakin kompleks dan multidimensi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kandouw mengingatkan tentang ancaman terhadap Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Ia menekankan bahwa nilai-nilai tersebut harus ditanamkan sejak dini dalam hati sanubari setiap individu.
“Tidak ada jalan lain supaya bangsa kita maju bahkan sempai seribu tahun kedepan kita harus mempertahankan Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Kandouw, sesuai moto karakter Pramuka harus cakap harus mampu melakukan segala sesuatu. Ia respek dan memberikan apresiasi kepada adik-adik Pramuka yang memiliki keahlian luar biasa, seperti menghafal pembukaan UUD.
“Kalau tidak dilatih tidak mungkin bisa menghafal pembukaan UUD. Ini karena disiplin, ikhtiar dan semangat sehingga bisa menghafal. Ini menjadi role model kita semua,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pendidikan karakter harus diperhatikan, karena sekarang orang terlalu gampang menghujat satu sama lain dan orang terlalu gampang mencaci maki orang lain. “Di momentum hari Pramuka ke 62 tahun saya sampaikan jaga betul pendidikan karakter dan etika. Karena sekarang dikenal dengan tostik people yaitu orang yang menjadi racun bagi orang lain. Tidak mau menerima keunggulan orang lain dan selalu menilai orang lain salah,” ujarnya. (Advetorial/Alfa Jobel)