Wakil Gubernur Kandouw menyatakan bahwa penggunaan digitalisasi dalam sektor pendidikan sudah menjadi suatu keharusan.
“Rasa-rasanya ibarat makan nasi harus minum air putih, penggunaan digitalisasi dalam pendidikan analoginya seperti itu. Sudah tidak mungkin kalau tidak menggunakan itu,” katanya.
Menurutnya, pendidikan modern saat ini tidak dapat lepas dari digitalisasi pendidikan.
“Harapan saya Kick-Off ini harus dibarengi dengan integritas. Harus ada realisasinya, kalau tidak itu percuma,” tuturnya.
Mantan Ketua DPRD Sulut ini mengakui peran kepala sekolah (kepsek) dan guru sangat penting dalam menyiapkan anak didik yang mampu bersaing.
“Digitalisasi pendidikan ini wajib diterapkan. Mulai dari penggunaan Dana BOS, DAK, dan Dapodik. Terutama memberikan materi pendidikan pada anak-anak kita,” sebutnya.
Ia meminta kepsek dan guru terus meng-upgrade diri, tidak hanya berfokus pada penggunaan gadget, namun juga meningkatkan literasi pendidikan secara menyeluruh.
Wakil Gubernur Kandouw mendorong agar penerapan digitalisasi pendidikan dapat mencakup semua SMA/SMK dan SLB di Provinsi Sulut.
“Target tahun 2025 nanti, semua sekolah baik SMA/SMK dan SLB sudah 100 persen menerapkan digital,” tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekprov Steve Kepel, Kepala Dinas Pendidikan (Dikda) Sulut Femmy Suluh, serta para kepala sekolah SMA/SMK dan SLB di Provinsi Sulut. (*/Alfa Jobel)