"Kunci sukses itu ada dua, yang pertama semangat kerja, dan itu saya lihat waktu pas masuk, semangatnya luar biasa! Terus kedua adalah disiplin, ingat, disiplin itu juga sangat penting," ujar Joko Widodo.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa semangat kerja keras sangat penting dalam menjalani usaha, sebagaimana dirinya dulu ketika merintis usaha, kerja mulai subuh sampai tengah malam.
"Waktu memulai usaha pada tahun 1988, saya hanya berjualan di Kota Solo. Kala itu saya lihat, teman saya kerja dari jam 8 sampai jam 4. Kalau saya bagun pagi ya tentu sama dengan dia, tapi saya bekerja dari subuh sampai tengah malam," kenang Presiden Jokowi.
Hasilnya, di tahun ke dua produknya sudah bisa masuk di jakarta dan di tahun ke tiga produknya sudah bisa di ekspor sampai ke seluruh dunia.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga memberikan masukan kepada para pelaku usaha UMKM terkait pentingnya penggunaan merek pada kemasan dalam memasarkan suatu produk.
Hal ini disampaikannya saat membeli dan mencicipi produk UMKM seperti Kripik Talas., brownies, Kacang Bawang yang dijajakan di koridor luar Gor Dua Sudara, dimana perhatian Presiden tertuju kepada salah satu produk Brownies yang dijajakan dengan kemasan yang bagus namun tanpa menyertakan merek dagang.
Karena itu Presiden meminta kepada seluruh nasabah pelaku usaha yang hadir, agar tidak lupa menyertakan merek dagang untuk kepentingan brandingnya suatu produk yang tentunya akan berdampak pada pangsa pasar yang semakin luas.
Melihat antusiasme masyarakat yang memanfaatkan bantuan pembiayaan khusus masyarakat perempuan pra Sejahtera melalui PNM ini, Presiden mengingatkan pentingnya disiplin dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang nasabah PNM.
"Tepat waktu membayar, itu akan membentuk karakter. Inilah yang perlu kita bentuk, inilah yang perlu kita bangun," tandas Jokowi.
Jokowi kembali menceritakan bagaimana saat membangun usaha mebel, dia mengambil modal usaha dari bank dan selalu menyiapkan cicilan sebelum tibanya hari jatuh tempo.
“Begitu akhir bulan, angsurannya pasti sudah saya siapkan,” akunya.
Presiden menginformasikan saat ini PNM memiliki 15.200.000 nasabah di seluruh Indonesia dengan total Rp. 244 Triliun dana beredar dimana di Sulut sendiri PNM memiliki 125.000 nasabah dengan dana beredar Rp 2,1 Triliun.
Karena itu, Jokowi mengingatkan, "Hati-hati kalau ngambil 5 juta, harus dipakai untuk modal kerja, 100% untuk modal usaha, ini adalah uang kita bersama untuk kita berusaha. Jangan sampai pakai konsumsi dari dana PNM. Kalau mau konsumsi, ambil dari tabungan," tegas Jokowi.
Mengingat hal tersebut, demi keberlanjutan UMKM dengan pemanfaatan modal PNM ini, Jokowi mengatakan, "Produk itu harus Kualitas baik, harga kompetitif dan tepat waktu pengiriman," pungkasnya.
Turut hadir menyertai Presiden Jokowi pada acara itu Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Menteri ATR/BPN Agus Hari Yudhoyono bersama Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey beserta Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar bersama unsur forkopimda Kota Bitung dan Pejabat teras lainnya.
(Ridho L Tobing)
Follow Berita Indi Manado di Google News