Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven OE Kandouw menyampaikan keberhasilan ini sebagai terobosan luar biasa yang telah dilakukan pemerintahan mereka. Melalui mode transportasi udara, Sulawesi Utara telah menjalin hubungan langsung dengan berbagai negara, termasuk Jepang dengan satu kali seminggu dan Singapura dengan satu kali seminggu, serta Southern China dengan empat kali seminggu.
"Ini betul-betul terobosan luar biasa. Malam ini kita semua jadi saksi sejarah bahwa pada tanggal 8 Februari 2024, dua hari sebelum tahun baru China. Kita mengumpulkan waktu langkah besar buat Republik Indonesia ini termasuk Sulawesi Utara,” kata Steven Kandouw.
Kandouw menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kerjasama dan kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan, pemerintah daerah, dan perusahaan-perusahaan besar seperti SITC yang masuk ke Bitung. Dengan kehadiran SITC, waktu pelayaran dapat dipotong hingga 70 persen, menjadikan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang ekspor yang efisien.
"Bayangkan kalau di sini ke Jakarta masih 4 hari lagi barang masuk ke Indonesia. Kalau pakai pola dulu masih 4 hari baru nyampe, itu baru waktu. Sedangkan costnya ini 50 persen. Jdi ini betul-betul satu lompatan besar,” tambah Steven Kandouw.
Wakil Gubernur juga menyampaikan harapannya agar keberhasilan ini dapat dipertahankan dan menjadikan Sulawesi Utara sebagai pilihan utama dalam ekspor komoditas, seperti tuna, bagi berbagai komunitas di Indonesia. Dengan keyakinan dan komitmen yang kuat, Wakil Gubernur optimis bahwa setiap niat baik akan mendapat restu Tuhan, sehingga Sulawesi Utara akan terus maju dalam sektor perdagangan internasional. (Advetorial Diskominfo Sulut)