Pada upacara yang sakral bagi masyarakat Nusa Utara ini, Maurits Mantiri mengungkapkan rasa bangganya melihat kemajuan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat di Pulau Lembeh.
Walikota juga menekankan betapa pentingnya budaya dan potensi obyek wisata di Pulau Lembeh, serta berkomitmen untuk terus mengembangkannya agar menjadi destinasi wisata yang lebih menarik di masa depan.
“Pulau Lembeh adalah aset Kota Bitung yang namanya telah mendunia, makanya kami fokus untuk membangun infrastruktur agar masyarakat bisa mempersiapkan diri menyambut kemajuan,” ucap Mantiri.
Maurits Mantiri juga mengaku bangga dengan masyarakat Pulau Lembeh yang tetap menjaga budaya dan alam serta hidup rukun dan damai, sehingga hajatan yang digelar sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas segala berkat kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang Mahakuasa) warisan para leluhur masyarakat Nusa Utara ini dapat digelar rutin setiap tahunnya.
“Mari terus jaga dan bantu kami untuk mewujudkan program-program yang disiapkan untuk kemajuan masyarakat,” ajak Mantiri.
Acara yang menampilkan berbagai tarian adat tersebut turut dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta Masyarakat pulau Lembeh.
Dalam upacara adat Tulude itu, warga menampilkan berbagai tarian adat khas Nusa Utara.
(Ridho L Tobing)