MANADO, Indimanado.com - Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara Ronald Lumbuun mengapresiasi seluruh Kepala Satuan Kerja Pemasyarakatan khususnya Kepala Lembaga Pemasyarakatan dan Kepala Rumah Tahanan Negara di wilayah Sulawesi Utara yang telah berhasil menjaga kondusifitas pesta demokrasi, Pemilihan Umum hari ini, Rabu (14/2).
Hal ini diungkapkan Kakanwil pada saat memimpin pelaksanaan pemantauan pasca Pemilu di Lapas dan Rutan wilayah Sulut.
"Hal ini saya anggap kondusif karena dari pagi jam 7 hingga saat ini belum ada dan jangan sampai ada laporan gangguan kamtib ataupun permasalahan lain yang ada di jajaran Kanwil Sulut," ucap Kakanwil
Bersama para Kepala Divisi, Kakanwil memantau satu persatu UPT Lapas dan Rutan baik daratan maupun kepulauan. Laporan pemantauan diawali dari laporan pelaksanaan Pemilu dari Kalapas Manado dan dilanjutkan dengan laporan dari Kalapas dan Karutan.
Dilaporkan bahwa pelaksanaan Pemilu berjalan kondusif dan aman terkendali. Seluruh Warga Binaan mendapatkan hak memilih di TPS Khusus dan WBP mendapat pengawalan dari Kapolsek, Bawaslu dan petugas pengamanan dari Lapas/Rutan.
Lebih lanjut, Laporan pelaksanaan dari Kalapas yang berada di kepulauan mengatakan bahwa seluruh pelaksanaan Pemilu oleh WBP berjalan dengan lancar dan kondusif.
Lapas Tahuna satu-satunya satker Kepulauan yang menggelar TPS Khusus, sedangkan Lapas kepulauan lainnya menggelar Pemilu di TPS terdekat dengan pengawalan ketat, kecuali Lapas Ulu Siau bekerjsama dengan KPUD Kep. Sitaro melangsungkan Pemilu di Lapas dengan cara petugas TPS mendatangi Lapas secara langsung.
Dalam kesempatan tersebut, Kadivpas berharap jangan sampai terjadi permasalahan selama Pemilu berlangsung yang mengakibatkan tercorengnya pesta demokrasi.
"Tetap jaga kondusifitas di wilayah masing-masing dan perlu dipublikasikan sehingga masyarakat tahu di Lapas/Rutan juga dilakukan pesta demokrasi, WBP bisa menyalurkan hak pilihnya tanpa terkecuali," katanya.
Diakhir kegiatan, Kakanwil berpesan untuk tetap menjaga kondusifitas. "Walau pilihan kita berbeda, beri pemahaman ke pegawai dan WBP bahwa ini pesta demokrasi, serta beri pengertian sehingga dapat kembali mengerjakan tugas sesuai tusi masing-masing," pungkasnya. (Dwi)