Kapolres Bitung AKBP Albert Zai SIK MH menyampaikan, "Saya menampung aspirasi begitu besarnya animo masyarakat akan adanya upaya yang riil yang dilakukan oleh Kapolres Bitung. Ini saya sudah menghidupkan kembali namanya tim Tarsius Presisi nanti juga kita akan akan launching, kita kibarkan bendera start untuk tim tim Tarsius Presisi dan Tim Patroli Presisi itu, ada dua," ucap Kapolres jelang detik-detik pelepasan.
Kapolres juga menginformasikan bagi masyarakat yang membutuhkan respon cepat dari Kepolisian, bisa menggunakan layanan 'Lapor Ndan' dan layanan call center Kepolisian 110.
"Kalau ada permasalahan atau ada kejadian, silahkan hubungi 110, itu nggak pakai pulsa, itu akan cepat direspon," kata Kapolres.
Sementara itu, Walikota Bitung mengapresiasi kembali beroperasinya Tim kebanggaan masyarakat Bitung ini.
"Kami menyampaikan terima kasih juga Pak Kapolres mengaktifkan kembali walaupun ada tambahan Presisi, Tarsius Presisi dan mungkin lebih kompak dan konkrit lagi kegiatannya," hatur Mantiri.
Kehadiran kembali Tim Tarsius Polres Bitung dengan Katim Bripka Angky Koagow dalam beberapa bulan terakhir sangat dirindukan oleh masyarakat Bitung khususnya dalam mengatasi berbagai Masalah Kamtibmas di masyarakat, mengingat maraknya peristiwa kriminal seperti Tawuran antar kampung (Tarkam), penggunaan panah wayer dan sajam serta permasalahan minuman keras yang sudah merenggut nyawa.
Kekhawatiran warga ini banyak di tuangkan dalam bentuk postingan di dinding media sosial yang menyatakan "Rindu Tim Tarsius" untuk merespon kekacauan di tengah warga yang waktu dan kejadiannya sering tidak terduga.
Terlepas dari sisi arogansi yang sempat berhembus dulu, ternyata rasa rindu masyarakat terhadap Tim Tarsius Polres Bitung dalam memberi rasa aman ditengah masyarakat menjadi lebih santer diperbincangkan pasca terjadinya banyak peristiwa gangguan Kamtibmas ditengah warga.
Respon Tim Tarsius terhadap kelurahan warga di jam-jam rawan khususnya ketika pandemi covid-19 melanda secara tidak langsung telah mendukung pemerintah dalam menekan penyebaran virus yang menjadi momok bagi warga saat itu.
Tindakan tegas terukur dengan segala aksinya yang dramatis membuat Tim yang namanya diambil dari nama hewan endemik Sulawesi berpenampilan imut yang jauh dari kata seram ini menjadi viral di sosial media waktu itu.
Apalagi selalu setelah melakukan penindakan, Tim yang dikenal dengan kalimat, "stop tambah-tambah urusan (TTU)", yang sering di lontarkan Sang Katim, sering memberi nasihat dan pengingat serta pemberian disiplin yang cukup menggugah hati para pelaku gangguan kamtibmas yang tentunya sangat menarik simpati masyarakat, tidak hanya kota Bitung tapi para netizen yang tersebar wilayah Nusantara.
Semoga dengan aktifnya kembali penugasan Tim Tarsius Presisi bersama Tim patroli Presisi Polres Bitung di tengah masyarakat, dapat memberikan rasa nyaman, aman serta dapat menciptakan suasana yang kondusif sesuai harapan masyarakat Kota Bitung.
(Ridho L Tobing)
