DP3A Minahasa Tenggara Gencar Kampanyekan "Stop Bullying" di Sekolak-sekolah DP3A Minahasa Tenggara Gencar Kampanyekan "Stop Bullying" di Sekolak-sekolah - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

DP3A Minahasa Tenggara Gencar Kampanyekan "Stop Bullying" di Sekolak-sekolah

26 April 2024 | 20:18 WIB Last Updated 2024-06-04T12:21:40Z
DP3A Kabupeten Minahasa Tenggara saat melakukan sosialisasi Stop Bullying (perundungan) di kalangan pelajar dengan mendatangi sekolah-sekolah. (Istimewa)

MITRA, Indimanado.com - Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupeten Minahasa Tenggara (Mitra) gencar melakukan sosialisasi Stop Bullying (perundungan) di kalangan pelajar dengan mendatangi sekolah-sekolah secara bergilir dan rutin.

Terbaru, Jumat (26/4/2024) pihak DP3A Mitra yang diwakili Stineke Kindangen selaku Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat di Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, terundang sebagai narasumber dan memberikan materi sosialisasi Stop Bullying di SMK Negeri 1 Touluaan, yang di sponsori oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) Marturia Ranoketang Atas.


“Sosialisasi stop bullying bagi kalangan pelajar ini sebagai edukasi dalam memberikan pemahaman terkait dampak perundungan di lingkungan satuan pendidikan,” kata Kepala Dinas P3A Mitra Sherly Rompas lewat Stineke Kindangen, disela-sela memberikan materi di SMK Negeri 1 Touluaan, Jumat (26/4/2024).

Stineke Kindangen memaparkan, perundungan atau bullying merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi fisik, mental, emosional, dan psikologis anak-anak dan remaja.

“Perlu dipahami bahwa perundungan bukan hanya secara fisik saja, tetapi juga bisa secara verbal atau nonverbal. Guru juga harus bisa beradaptasi dengan pola-pola komunikasi Gen Z yang terlahir sebagai digital native,” papar Kindangen.

Maka itu, ia menyampaikan, untuk mencegah perundungan di satuan pendidikan, perlunya pemahaman secara menyeluruh bagi semua insan sekolah. Termasuk juga komitmen orang tua, guru dan siswa dalam pencegahan Stop Bullying. Suasana di sekolah harus kondusif karena sebagian besar waktu peserta didik dihabiskan di sekolah.

“Kepada warga sekolah agar sebisa mungkin menciptakan iklim lingkungan belajar yang aman, sehat, saling menghormati dan mendukung perkembangan positif para siswa serta tidak memberikan sedikitpun ruang untuk perundungan,” pesannya.

Sebelumnya diketahui beberapa waktu lalu dalam agenda serupa, DP3A Mitra yang diwakili Stineke Kindangen, juga menjadi pemateri di SMP Negeri 3 Ratahan di Wioi (4 April) serta di Kantor Camat Pasan bersama unsur pemerintah desa (5 April), dan kedua kegiatan ini dirangkaikan penandatanganan deklarasi anti perundungan sabagai komitmen bersama. Termasuk juga pada kegiatan Pemilihan Remaja Teladan di Ratahan (12 April), dimana Kepala Bidang PPA DP3A Mitra Grace Gosal menjadi narasumber terkait sosialisasi Stop Bullying. (*/Bill)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close