Dalam kesempatan tersebut, Sekprov Kepel juga menyampaikan materi tentang kebijakan pemerintah dalam tata kelola pemerintahan desa. Ia menekankan tiga hal penting yang harus menjadi perhatian serius dari pemerintah desa: inflasi, stunting, dan batas wilayah.
Mengenai inflasi, Kepel menekankan pentingnya mempertahankan perekonomian daerah dengan memperhatikan sektor-sektor seperti pertanian dan peternakan agar harga tidak melonjak tinggi. Ia memberikan contoh kenaikan harga daging babi akibat virus flu babi yang menurunkan produksi, serta pentingnya pengawasan terhadap harga beras. "Pemerintah provinsi melalui Gubernur mengharapkan pemerintah pusat untuk menjadikan pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan beras impor," jelas Kepel.
Sekretaris Provinsi Sulut, Steve Kepel dan Kadis Pemberdayaan Masyatakat Desa (PMD) Sulut, Darwin Mucshin foto bersama peserta. |
Terkait stunting, Kepel berharap lapangan pekerjaan terus terbuka untuk mengurangi pengangguran yang dapat memicu peningkatan angka stunting akibat kurangnya pemberian gizi bagi bayi dalam rumah tangga. "Tingginya inflasi akan memicu angka pengangguran sehingga imbasnya terjadi peningkatan stunting," ungkapnya.
Masalah batas wilayah juga menjadi perhatian. Kepel meminta pemerintah desa menyelesaikan masalah ini untuk menghindari konflik antar masyarakat. "Batas wilayah ini harus dipahami pemdes. Jika dalam batas itu ada potensi seperti hasil tambang, bisa menjadi masalah. Jadi pemdes harus memahami potensi daerah sendiri agar tidak menimbulkan masalah," tambahnya, seraya mengingatkan pemdes untuk memperhatikan UMKM di setiap desa.
Sekretaris Provinsi Sulut, Steve Kepel dan Kadis Pemberdayaan Masyatakat Desa (PMD) Sulut, Darwin Mucshin foto bersama peserta. |
Kepala DPMD Sulut, Darwin Mucshin SE, dalam laporan singkatnya menyebutkan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh aparatur desa dari Kabupaten Minahasa, Minut, Minsel, Mitra, Bolmong, Bolsel, Boltim, Kepulauan Sitaro, Talaud, dan Kota Kotamobagu. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Kejati Sulut dan Polda Sulut sebagai pemateri. (Advetorial/Ajl)