Ketua Bawaslu Manado, Brilliant J. Maengko, SE, ME, membuka kegiatan tersebut dengan menyoroti tahapan pemutakhiran data pemilih (Coklit) yang berlangsung dari 24 Juni hingga 24 Juli 2024.
Brilliant mengungkapkan berbagai masalah yang ditemukan oleh jajarannya selama pengawasan Coklit. Salah satu masalah utama adalah banyaknya tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi jauh dari rumah warga. "Dalam pencocokan dan penelitian, harus juga mengecek jarak TPS. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak mau memilih karena jarak yang jauh serta para pemilih disabilitas, itu perlu diperhatikan," kata Brilliant.
Ia juga menyampaikan kekhawatirannya terkait warga yang belum memenuhi syarat usia namun tetap dicoklit. "Ada warga yang masih berusia 14 tahun dicoklit, usia ini belum bisa dicoklit karena belum memenuhi syarat. Kalau sudah menikah itu tidak apa-apa, tapi ketika disuruh cek ternyata belum menikah, ini kan improsedural," jelas Brilliant.
Menanggapi temuan ini, Brilliant mengatakan Bawaslu akan menyampaikan laporan tertulis kepada KPU Manado. "Kami akan bersurat secara resmi, kami akan membawanya. Sekalian besok juga hari terakhir dari Pantarlih karena mereka juga sudah akan lanjut di tahapan selanjutnya," ucapnya.
Dalam kegiatan ini, Bawaslu Kota Manado menghadirkan narasumber Pemerhati Pemilu ramah lingkungan, Dr. Felly Ferol Warow, SH, ST.M.Eng, M.Pd, yang menyajikan materi tentang membangun sinergitas media menuju pilkada 2024 yang demokratis, sehat, dan ramah lingkungan. (Vister)