Ketua Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh, menekankan pentingnya kolaborasi antara Bawaslu dan KPU Sulut dalam Pilkada serentak 2024 demi mencapai pemilu yang berkualitas. Ia menyebutkan bahwa kehadiran Ketua DKPP RI merupakan momen penting, terutama untuk menjaga sinergi antar-penyelenggara dan menghindari ketidakharmonisan yang kerap menjadi tantangan dalam pelaksanaan pemilu.
Ketua DKPP RI, Heddy Lugito, mengingatkan bahwa Pilkada 2024 akan lebih berat secara politik dibandingkan pemilu lainnya karena melibatkan pemilihan pemimpin lokal yang memiliki pengaruh besar di daerah.
"Pilkada bukan pekerjaan mudah; secara teknis tidak serumit Pilpres, tetapi secara politik lebih keras. Pemilihan ini melibatkan pemimpin lokal dengan pengaruh kuat, sehingga pertarungannya lebih intens," jelas Lugito.
Lugito juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan penyelenggaraan Pemilu di Sulut sebelumnya yang berlangsung tanpa Pemungutan Suara Ulang (PSU), berkat harmonisasi antara Bawaslu dan KPU. Ia mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan profesionalitas, mengingat kedua lembaga ini adalah penjaga benteng demokrasi yang berperan memastikan suara rakyat tersalurkan dengan tepat.
Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan, mengapresiasi rakor terpadu ini dan menyatakan bahwa arahan dari DKPP RI sangat diperlukan untuk menciptakan penyelenggara pemilu yang berintegritas dan profesional.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jajaran Bawaslu dan KPU Kabupaten/Kota, PPK, Panwascam di 171 kecamatan, serta PPS dan PKD di 1.839 desa/kelurahan di Sulut. Anggota Bawaslu Sulut, Steffen Linu, juga turut serta dalam rapat yang diharapkan dapat memperkuat koordinasi menjelang Pilkada serentak tahun depan. (**/Ajl)