AMURANG, Indimanado.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa Selatan (Minsel) menuai kritikan dari berbagai elemen masyarakat. Hal itu bukan tak beralasan. Sebab, sejak mendapatkan dana hibah untuk pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 dari pemerintah daerah (pemdah) setempat, hampir seluruh kegiatan KPU dilakukan diluar Minsel.
Kali ini kritikan datang dari ketua ormas Laskar Anti Korupsi (LAKI) Minsel, Hanny Pantow. Dia menyebutkan KPU Minsel dinilai lakukan pemborosan anggaran.
"Meski kegiatan KPU Minsel penting dan harus dilakukan, namun tak sepenuhnya harus dilakukan di luar Minsel. Karena di Minsel banyak fasilitas yang bisa digunakan," kata Pantow kepada media baru-baru ini.
Lebih lanjut dikatakan, jika kegiatan seperti bimbingan teknis atau bimtek serta kegiatan lainnya dilakukan di Minsel tentu ada perbedaan jumlah anggaran yang akan dikeluarkan ketimbang dibikin diluar Minsel.
"Jika dibikin di Minsel dapat memangkas biaya transportasi dari peserta. Belum lagi harga fasilitas seperti hotel yang mungkin lebih murah daripada hotel diluar Minsel," ketusnya.
"Jika dilakukan diliuar Minsel, tentu saja pajak tidak masuk di kas daerah pemdah Minsel melainkan di daerah dimana kegiatan itu dilaksanakan. Padahal dana hibah pilkada Minsel diambil dari APBD Minsel," tukasnya sambil menyayangkan.
Sementara itu, Ketua KPU Minsel Tomy Moga saat dikonfirmasi via Whatsapp tak merespon. (Wesly)