Darmawan pun membagikan langkah-langkah transformasi PLN yang fokus pada efisiensi, inovasi, dan kepuasan pelanggan sehingga berhasil terus mencatatkan kinerja terbaik perseroan. Antara lain, PLN berhasil melakukan renegosiasi terkait rencana operasi pembangkit listrik dengan swasta atau Independent Power Producer (IPP). Langkah ini membuat PLN berhasil melakukan penghematan mencapai Rp47,05 triliun hingga 2023.
“Kami melakukan renegosiasi dan kuantifikasi perjanjiannya seperti apa lalu kita rembukan. Dan kita berhasil mengurangi Take or Pay (TOP) Rp 47,05 triliun,” kata Darmawan.
PLN juga melakukan tranformasi pada sisi layanan pelanggan yang sebelumnya terfragmentasi, berbelit dan dilakukan secara manual. Salah satu hasil transformasi ini, yakni aplikasi New PLN Mobile yang tidak hanya sekadar aplikasi, tetapi menjadi one stop services kebutuhan pelanggan mulai dari layanan kelistrikan, kendaraan listrik, hingga internet yang kini telah diunduh lebih dari 50,6 juta downloader dengan rating 4,9.
Selain itu, ada juga inovasi Virtual Command Center dan Pelayanan Teknik (Yantek Mobile) yang dapat diakses melalui Super Apps PLN Mobile yang berhasil menurunkan jumlah dan durasi gangguan, serta susut jaringan.
“Dulu PLN Mobile ratingnya 2,4 dan layanan pelanggan PLN itu buruk sekali, saya mendapat telepon dari semua pihak, ini menjadi tantangan yang dihadapi saat itu,” ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, PLN juga melakukan peningkatan kualitas komunikasi korporat yang membuat perusahaan berhasil meraih capaian terbaik dari sisi indeks kepuasan pelanggan, indeks persepsi publik, bahkan menjadi best of the best communications BUMN.
PLN juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pegawai untuk menempuh pendidikan lebih tinggi melalui program Pegawai Tugas Belajar (PTB). Program ini selain untuk meningkatkan kapasitas pegawai juga ditujukan agar pegawai siap menghadapi tantangan ke depan.
Berbagai tranformasi tersebut pun berdampak pada proses bisnis dan kinerja keuangan PLN yang mengesankan. Pada tahun 2023 PLN sukses membukukan keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan.
Capaian ini sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021. Di situasi makro ekonomi yang tidak kondusif, PLN justu berhasil meningkatkan penjualan, laba bersih dan sekaligus menurunkan utang.
“Revenue kita bertambah secara drastis. Total pendapatan naik. Kemudian juga di tengah kondisi COVID-19 itu ternyata pendapatan kita juga masih meningkat, cost-nya ditekan. Utangnya bisa dikurangi dari Rp 500 triliun saat ini hanya Rp390 triliun,” ujarnya. (*)