Mahasiswa Fisika Unsrat dan PMM Universitas Halmahera Gelar Kuliah Lapangan di Lokasi Vulkanik Sulut Mahasiswa Fisika Unsrat dan PMM Universitas Halmahera Gelar Kuliah Lapangan di Lokasi Vulkanik Sulut - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mahasiswa Fisika Unsrat dan PMM Universitas Halmahera Gelar Kuliah Lapangan di Lokasi Vulkanik Sulut

11 November 2024 | 17:38 WIB Last Updated 2024-12-18T09:50:41Z
Kuliah Lapangan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika FMIPA Unsrat dan Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Halmahera pada, Sabtu (9/11/2024). Foto istimewa

TOMOHON, Indimanado.com – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisika FMIPA Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) bersama mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari Universitas Halmahera melaksanakan kuliah lapangan di tiga lokasi strategis, yakni Pos Pengamatan Gunung Api Lokon-Mahawu, Puncak Gunung Mahawu, dan Kompleks Wisata Pelangi di kaki Gunung Lokon, pada Sabtu (9/11/2024).

Kegiatan ini dipandu oleh tiga dosen pengampu mata kuliah Vulkanologi & Geotermal, Geolistrik & Georadar, Metode Seismik, dan Analisis Data Geofisika, yaitu Dr (candidat) As’ari, SSi MSc, Ferdy SSi MSi, dan Dr Dolfie P Pandara SPd MSi.

Dr Dolfie P Pandara menjelaskan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan mendalam kepada mahasiswa tentang vulkanologi dan geofisika Sulawesi Utara. Mahasiswa juga mendapat penjelasan langsung tentang sejarah dan kondisi terkini Gunung Lokon, serta sistem monitoring kegempaan, yang disampaikan oleh Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon-Mahawu, Farid R. Bina.

Selain itu, para mahasiswa juga mendaki puncak Gunung Mahawu yang berada di ketinggian 1.324 meter di atas permukaan laut (mdpl) untuk menyaksikan kawah aktif yang pernah mengalami erupsi freatik pada tahun 1958.

Kegiatan ini juga mencakup praktik lapangan dengan menggunakan alat geolistrik Multi-Channel dan Multi-Electrode Resistivity-IP Meter MAE X612-EM yang dimiliki Laboratorium Fisika Lanjut Unsrat. Para mahasiswa menyiapkan lintasan pengukuran dengan 48 elektroda, jarak antar elektroda 2 meter, dan mengatur konfigurasi pengukuran pada tiga jenis, yakni dipol-dipol, pole-dipol, dan Werner-Sclumberger.

“Tindak lanjut dari kuliah lapangan ini, mahasiswa akan menganalisis data geolistrik dengan perangkat lunak Res2Dinv dan mempresentasikan sebagai tugas proyek mereka. Melalui kegiatan kuliah lapang ini diharapkan para mahasiswa memiliki wasawan dan kompetensi geofisika yang dibutuhkan di dunia kerja,” tutur Dolfie P Pandara. (**/Ajl)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close