"Kedepan nanti, ini pariwisata kita jadikan unggulan, pariwisata kita ini akan kita angkat tinggi-tinggi, karena sudah mulai banyak wisatawan yang ingin datang ke Indonesia," ucap YSK dalam bagian dari sambutannya pada acara Ibadah perayaan Natal Rukun Sigar di Langowan Grand Hall, Minggu (29/12/2024) malam.
Disampaikannya hal tersebut, setelah dirinya secara spesifik meminta pertunjukan musik bambu khas Sulawesi Utara yang meramaikan giat Natal sore itu, untuk tampil di depan panggung, tidak hanya sekedar menjadi bagian dari musik pengiring.
"Saya yakin dan percaya niat baik kita untuk bagaimana mempercepat pembangunan di Sulawesi Utara terkhusus Bapak Presiden sampaikan kepada saya, 'Yulius prioritaskan Pariwisata'. Maka kalau tadi saya minta Musik Bambu maju ke depan, karena pariwisata tanpa budaya itu tidak nyambung. Budaya itu macam-macam ada seni rupa, adat istiadat, ada musik, macam-macam," ungkap Yulius Selvanus.
Yulius Selvanus meminta agar pertunjukan musik bambu khas Sulawesi Utara tersebut dapat eksis sebagai bagian dari budaya yang nantinya akan menunjang pertumbuhan dunia kepariwisataan Sulawesi Utara.
"Konteks musik disini tadi, jangan malu-malu lagi ke depan musik bambu ini untuk tampil di mana tempat. Kiita akan coba tata kembali, bahwa musik bambu ini tampil dalam budaya yang lebih lebih bagus. Kalau kita dandan-dandan ini sedikit, gagah dan cantik, tidak polos berkesan kampung sekali gitu, tetapi kesan budayanya ini coba ditampilkan, yang memang pantas," sorot YSK.
Disampaikannya tentang penataan pembangunan dunia kepariwisataan Sulut ini oleh Sang Calon Gubernur yang akan mulai memimpin Sulut tahun mendatang bersama dengan Sang Wakil, Victor Mailangkay, bukannya tanpa alasan, YSK selanjutnya mengatakan, "Ke Sulawesi Utara bulan Maret ini (2025), 30.000 lebih akan hadir di tengah-tengah kita di Sulawesi Utara. Bisa dibayangkan kalau dia hanya melihat alam-alam saja, bosan, harus ada budaya," sebut Yulius Selvanus.
"Budaya apa yang kita miliki, adalah musik bambu, musik kolintang. Nanti Pak Victor, kita rancang, kita bantu untuk mencapai kecamatan. Bila perlu sumbang Kolintang yang bisa 'mobile', jadi tidak makan tempat, selesai acara bisa digeser-geser seperti itu. Jadi tidak netap di satu ruangan di satu tempat," ucap Yulius Selvanus
YSK juga meminta musik bambu ini harus bisa menjadi penampil utama dalam bagian dari kegiatan seni budaya khas Sulawesi Utara.
"coba kayak apa musik bambu ini, kita sendiri tidak menghormati. Kita ingin musik bambunya ditampilkan di depan. Ini budaya kita, kenapa di belakang? Saya bilang majukan aja, kita harus berani tampil karena dari budaya ini pariwisata akan berdatangan. Tapi kalau kita sendiri yang mengeliminasi, mendiskriminasi budaya yang kita miliki, akibatnya nanti akan tersisih," tandas YSK.
Menurut YSK, budaya khas daerah harus menjadi komoditi kreatifitas yang memiliki nilai berharga, yang harus dihormati oleh masyarakat adat itu sendiri. "Jadi karena ini seni, seni itu akan mahal nilainya, ini yang perlu kita buka kembali ke depan, bahwa di malam natal atau di Hari Natal Keluarga Sigar ini melahirkan ide-ide kreatif untuk menuju Sulawesi Utara lebih baik lagi dari hari ini," hatur YSK.
Penampilan seni musik bambu pada acara perayaan Natal Rukun Sigar tersebut memang tampak menjadi atensi langsung dari Sang Calon Gubernur terpilih, dengan mengabadikan momen pertunjukan tersebut langsung dari ponsel pribadinya.