BSG Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Manado

Pemimpin Divisi Corporate Secretary BSG, Heince J Rumende saat menyerahkan bantuan kepada korban bencana di Kota Manado.

Manado, Indimanado.com – Bank Sulut Gorontalo (BSG) menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat dengan menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado. Bantuan ini disalurkan melalui program BSG Peduli, yang mencakup berbagai bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, ikan kaleng, gula pasir, dan air mineral.

Bantuan tersebut disalurkan ke sepuluh dapur umum yang didirikan oleh Pemerintah Kota Manado untuk membantu para warga terdampak. Beberapa lokasi penerima bantuan antara lain:

• GMIM Sion Ranomuut
• GMIM Bukit Moria Tikala Baru
• GMIM Garden Dendengan Dalam
• Masjid Ar Rahmah Banjer
• Masjid Arsjad Thawil Komo Luar
• Dapur Umum Brimob Polda Sulut di Mahawu Tuminting

Penyerahan bantuan ini dipimpin oleh Noldy Dandel, Pemimpin Divisi Umum, dan Heince J Rumende, Pemimpin Divisi Corporate Secretary. Sementara itu, Direktur Utama BSG, Revino Pepah, menegaskan bahwa program BSG Peduli merupakan bentuk nyata kepedulian bank terhadap masyarakat yang terdampak bencana.

"Bantuan ini kami berikan dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan dan mengurangi beban para korban bencana," ungkap Revino Pepah.

Ia juga menambahkan bahwa BSG berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan dukungan bagi masyarakat Sulawesi Utara, terutama dalam situasi darurat seperti ini.

"Ini adalah bukti bahwa BSG bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi juga bagian dari masyarakat yang siap membantu dalam situasi sulit," tambahnya.

BSG Jadi Instansi Non-Pemerintah Pertama yang Beri Bantuan

Ketua BPMJ GMIM Bukit Moria Tikala Baru, Pdt. Handry Dengah, S.Th, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BSG atas respons cepat mereka.

"BSG adalah instansi non-pemerintah pertama yang datang membawa bantuan natura setelah Pemkot Manado. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama bagi dapur umum Wale Bumotik GMIM Bukit Moria Tikala Baru yang melayani lebih dari 500 jiwa dari berbagai denominasi dan golongan agama," ujar Pdt. Handry. (Ajl)