![]() |
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie saat di Sulawesi Utara, Jumat (14/3/2025). Istimewa |
Menurut Wamen Stella, riset-riset yang dihasilkan akademisi di daerah harus dapat diimplementasikan secara nyata guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Kemdiktisaintek berupaya melakukan scale-up terhadap riset-riset perguruan tinggi agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.
“Tantangan kita ini adalah bagaimana riset-riset bisa scale up secara sistematis. Jadi perlu berkesinambungan. Secara keseluruhan, apapun problem yang ada di daerah itu biasanya ada pakarnya di universitas,” kata Wamen Stella dalam kunjungannya di Universitas Negeri Manado (Unima), Jumat (14/3/2025).
Paradigma Kemdiktisaintek kini tidak hanya mendorong perguruan tinggi untuk melakukan riset, tetapi juga memastikan bahwa riset tersebut sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah. Jika suatu daerah membutuhkan riset tertentu untuk mendukung kebijakan atau programnya, maka perguruan tinggi dapat berperan aktif sebagai mitra strategis.
Sebagai contoh, dalam pembangunan SMA Unggul Garuda di Sulawesi Utara (Sulut), berbagai perguruan tinggi di Sulut akan berkontribusi melalui riset. Unima, misalnya, melakukan penelitian tentang konstruksi sekolah dan menu makanan bergizi gratis, sementara Politeknik Negeri Manado meneliti pemanfaatan material berbasis kelapa untuk plafon, panel, dan kebutuhan bangunan lainnya.
“Jadi perguruan tinggi harus mampu bersinergi dengan pemerintah daerah agar bisa menghilirkan dan memanfaatkan inovasi-inovasi yang luar biasa untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” imbau Wamen Stella.
Kemdiktisaintek berharap kolaborasi antara akademisi dan pemerintah daerah dapat berjalan efektif untuk mendorong pembangunan berbasis riset di berbagai sektor. (HKPT/Ajl)