Cuaca Ekstrim, Nelayan Enggan Melaut, Harga Ikan Di Pasar Melonjak Naik, Ikan Air Tawar Jadi Primadona Cuaca Ekstrim, Nelayan Enggan Melaut, Harga Ikan Di Pasar Melonjak Naik, Ikan Air Tawar Jadi Primadona - Media Independen

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Cuaca Ekstrim, Nelayan Enggan Melaut, Harga Ikan Di Pasar Melonjak Naik, Ikan Air Tawar Jadi Primadona

25 March 2025 | 22:24 WIB Last Updated 2025-03-25T14:24:24Z
Kepala DKP Minsel, Alexander Sonambela. (Foto: Indimanado.com / Wesly)
Kepala DKP Minsel, Alexander Sonambela. (Foto: Indimanado.com / Wesly)

AMURANG, Indimanado.com  - Cuaca ekstrim belakangan ini melanda Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Akibatnya dibeberapa wilayah mengalami bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Cuaca ekstrim seperti angin kencang serta gelombang tinggi juga melanda perairan Kabupaten Minsel, sehingga mengakibatkan sejumlah kapal ikan terparkir di dermaga pelabuhan Amurang.

Kepala Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Minsel, Alexander Sonambela membenarkan soal terparkirnya sejumlah kapal ikan di dermaga pelabuhan Amurang.

"Ini buntut dari cuaca ekstrim yang melanda Minsel belakangan ini. Sejumlah kapal ikan tidak melakukan pelayaran. Kami juga telah mengimbau agar nelayan menunda aktifitas melaut sampai ada informasi baik dari BMKG mengenai cuaca," kata Sonambela, Selasa (25/3/2025).

Dampak dari cuaca buruk, harga ikan laut di pasar tradisional Amurang mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga ikan jenis malalugis perkilogram Rp20.000, kini naik menjadi Rp35.000. sedangkan jenis cakalang dan deho (tongkol) sebelumnya Rp25.000 perkilogram naik menjadi Rp40.000.

Bertolak belakang dari harga ikan laut, harga ikan air tawar seperti ikan mas, nila dan mujair justru relatif normal sehingga saat ini ikan air tawar menjadi primadona.

"Untuk ikan air tawar sendiri harganya relatif normal atau lebih terjangkau. Dengan kondisi seperti ini menjadi suatu keuntungan bagi para pembudidaya ikan air tawar hasil binaan DKP Minsel untuk memasok ikan air tawar di pasar-pasar," tukas Sonambela. (Wesly)
CLOSE ADS
CLOSE ADS
close